STRONG WILL FOR THE NEXT FUTURE
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), telah meminta banyak jiwa agar terus dapat eksis. Walaupun data secara pasti tentang totalnya masih simpang siur, setidaknya di Indonesia (berdasarkan data Depkes RI) diketahui kasus HIV/AIDS mencapai 23.632. sungguh peningkatan yang drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 13 ribu jiwa pada akhir 2008. Telah banyak upaya yang dilakukan dalam hal mengurangi peningkatan tersebut. Dari upaya yang sifatnya personal/pribadi sampai yang bersifat institusi internasional, namun upaya tersebut tidak boleh berhenti dan dirasa cukup karena kecepatan penyebaran virus ini masih belum sebanding dengan kecepatan upaya-upaya yang dilakukan. Bahkan, sitgma dan diskriminasi yang ada di masyarakat juga ikut menjadi faktor yang mempengaruhi kecepatan upaya-upaya tersebut.
Tulisan ini adalah salah satu bentuk upaya personal yang coba penulis berikan untuk berkontribusi dalam mengurangi laju peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS terutama sebagai gerakan penyadaran atas stigma dan diskriminasi yang terjadi. Menurut hemat penulis, penyembuhan HIV/AIDS dapat dimulai dengan meninjaunya melalui dua pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Internal
2. Pendekatan Eksternal
Pendekatan Internal ini dilihat dari dalam diri ODHA. Mengembalikan semangat/tekad untuk sembuh dari dalam diri karena dalam sejarahnya, manusia telah melakukan hal-hal besar dengan tekad. Salah satu kisah yang telah membuktikan ini adalah kisah fenomenal yang dikenang oleh jutaan kaum muslimin di dunia. Kisah seorang panglima perang kaum muslimin yang berhasilkan menaklukan romawi. Khalid bin Walid dengan sengaja memakan racun untuk sekedar menunjukkan kepada musuh yang berniat membunuhnya dengan racun. Tekadnya yang kuat untuk menang melawan racun tersebut tidak terkalahkan. Racunpun tidak bisa membunuhnya. Ini adalah kisah masa lalu yang benar-benar terjadi! Bahkan kekuatan tekad ini juga dibuktikan oleh Erbe sentanu, bagaimana akhirnya ia dapat mengubah sesuatu yang nol persen menjadi ada. Sebuah keajaiban besar terjadi dalam hidup saya. Sekitar 6 tahun berumah tangga, saya dan istri saya, belum dikaruniai anak. Dalam sesi konsultasi, seorang androlog senior di Jakarta menyatakan bahwa saya mandul. Tak ada sperma di dalam air mani saya. Nol persen, katanya. “Pabrik benih” di dalam tubuh saya sudah tutup, tidak lagi berproduksi. Tragisnya, menurut dokter tersebut, hal ini mustahil untuk diperbaiki lagi. Dan keajaibanpun terjadi, Shankara Premaswara adalah bukti dari keajaiban tekad tersebut. Penelitian-penelitian mutakhir dalam bidang kedokteran bahkan akhirnya membuktikan bahwa 50 % sebab kesembuhan sesungguhnya bersumber dari tekad yang kuat untuk sembuh.
Secara gamblang Anis matta menjelaskan cara menanamkan tekad dalam diri. Tanamkan dalam diri sebuah keyakinan yang kuat bahwa penyakit yang sedang diderita dapat disembuhkan sendiri. Kembangkan keyakinan tersebut dalam jiwa terus-menerus. Jangan pernah memikirkan penyakit itu, tetapi fokuskanlah fikiran pada semua manfaat yang akan diperoleh dari kesembuhan secara terus-menerus, jangan pernah menyerah pada tekanan penyakit dan jangan pernah tergoda oleh dorongan untuk pasrah, kalah, dan tidak peduli. Secara perlahan, bangunlah penyakit itu, keyakinan yang mutlak bahwa anda dapat mengalahkannya dan kepercayaan bahwa takdir berpihak pada kesembuhan. Maka, niscaya akan terlihat tubuh akan perlahan beradaptasi dengan mengikuti perintah dari tekad. Fase inilah yang sering dikenal oleh para ahli sebagai The Universal Low of Attraction. Elizabeth Towne, 1906 dalam Erbe sentanu, 2007:
“Manusia adalah magnet dan setiap detail peristiwa yang dialaminya dating atas daya tarik (undangan)nya sendiri.”
Pendekatan eksternal, adalah pendekatan yang berasal dari luar diri ODHA, yaitu lingkungan. Lingkungan adalah faktor lain yang juga mempercepat proses penyembuhan. Lingkungan yang dimaksud disini lebih mengarah pada segala sesuatu yang menjadi sarana mempercepat proses penyembuhan. Sarana tersebut berupa orang-orang disekitar ODHA. Orang-orang yang memiliki ketulusan untuk semakin menguatkan tekad ODHA untuk sembuh, membantu ODHA memperoleh pelayanan yang layak dalam proses penyembuhannya bahkan menjadi salah satu sumber semangat ODHA untuk sembuh. Melihat perannya yang dapat mempercepat kesembuhan ODHA maka perlu diadakan gerakan penyadaran kepada semua lapisan masyarakat tentang penyakit itu sendiri. Stigma yang salah mengenai HIV/AIDS yang terjadi harus segera dihilangkan. Upaya terus-menerus untuk mensosialisasikan HIV/AIDS harus dilakukan. Dan ini semua adalah tugas kita bersama.
Catatan kaki:
- Subekti, Aris. 2009. MRAN 2009; Mengenang AIDS di Danau Toba. SatuDunia.net.
- ___________. 2009. Data Penderita AIDS Simpang Siur. SatuDunia.net.
- Suherman. 2006. Dialog Peradaban, Anis matta- Ary Ginanjar Agustian. Jakarta: Fitrah Rabbani.
- Matta, Anis. 2009. 8 Mata Air Kecemerlangan. Jakarta: Tarbawi Press.
- Sentanu, Erbe. 2007. Quantum Ikhlas. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Komentar
Posting Komentar